Tabir Surya dan SPF : pilih yang terbaik untuk kulit kita

Melindungi kulit dari sinar matahari sejak dulu telah dilakukan manusia mulai dari memakai pakaian, topi, caping, payung(tidak hanya dipakai saat hujan lho!), kacamata hitam hingga  ditemukannya zat – zat aktif yang dapat menangkal UV untuk seluruh bagian tubuh kita termasuk wajah dan bagian terbuka lainnya sehingga kita bisa aktif bekerja di luar ruangan dengan praktis. Zat aktif inilah yang disebut tabir surya (sunblock).

Bila kita memakai tabir surya pastikan dalam komposisi bahan terdapat salah satu  zat berikut ini yang merupakan zat yang diijinkan BPOM RI  untuk dipakai dalam kosmetik : Titanium dioxide, Zinc oxide, Oksibenzone, Octyl methoxycinnamate (bahan tersebut yang paling sering digunakan, namun masih ada beberapa jenis yang lain). Zat aktif yang telah disebutkan di atas mempunyai efek menangkis sinar UVA dan UVB.

Setelah jelas bahan apa yang kita pakai, untuk pemilihan jenis sediaan tergantung jenis kulit dan aktifitas sehari – hari kita. Tersedia bentuk  gel dan lotion cocok untuk jenis kulit berminyak, berjerawat, dan masa pubertas. Bentuk semprot lebih disukai pria karena praktis. Untuk kulit kering, bekerja di ruangan ber-AC, dan usia 40an bisa memakai bentuk krim.

Saat memilih tabir surya perhatikan  keterangan SPF (Sun Protection Factor) nya. Untuk kita yang tinggal di negara tropis gunakan minimal SPF 30 walaupun di pasaran tersedia dari SPF 2 sampai  SPF 60, namun dari hasil penelitian SPF yang lebih tinggi dari 30 tidak memberikan perlindungan UV yang lebih kuat hanya dapat memberikan perlindungan untuk waktu yang lebih lama. SPF merupakan satuan tabir surya, rumusnya adalah 10 menit X 30(SPF)=300 menit atau 5 jam. Jadi bila kita menggunakan SPF 30 pada pukul 6 pagi maka tabir surya ini hanya dapat melindungi kita dari sinar UV sampai pukul 11 siang, bila kita masih beraktifitas diluar ruangan atau setelah berwudhu kita sebaiknya menggunakan tabir surya lagi. SPF 2 dapat menangkis 50% dari UVB, SPF 10 menangkis 85%, SPF 15 menagkis 95% UVB, dan SPF 30 menangkis 98% UVB. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kulit kita tetap kemerahan di bawah sinar matahari meskipun sudah menggunakan tabir surya karena masih ada 3% sinar yang menembus kulit kita.

Sejak kapan kita harus memakai tabir surya? Jawabannya adalah sejak tubuh kita mulai terkena paparan sinar matahari langsung. Tabir surya bisa mulai digunakan pada anak balita yang sudah mulai berkegiatan diluar rumah (sekolah/bermain lama di bawah terik matahari), terdapat tabir surya yang aman dan khusus untuk anak – anak. Proses photo aging (kerusakan kulit oleh sinar matahari) dapat terjadi pada kulit anak yang terpapar matahari namun karena proses regenerasi kulit anak lebih cepat maka tidak terlihat langsung. Bila tidak memakai tabir surya sejak dini maka photo aging terlihat / nampak lebih cepat setelah anak tersebut dewasa.

Daftar lengkap bahan tabir surya yang diizinkan :

http://www.pom.go.id